Tokoh dalam Cerita Panji Cerita Panji

Penamaan "cerita Panji" didasarkan pada beberapa tokohnya, termasuk tokoh utamanya, yang memakai gelar "Panji". Ini adalah gelar kebangsawanan di Jawa yang sudah dikenal sejak masa Kediri. Istilah tersebut merupakan nama gelar atau jabatan yang masih berhubungan dengan lingkungan istana yang mengacu kepada tokoh ksatria lelaki iaitu seorang raja, putera, mahkota, pejabat tinggi kerajaan, kepala daerah, dan pemimpin pasukan. Istilah “panji” atau ‘apanji” atau “mapanji” ini terus digunakan secara umum hingga masa Singhasari dan Majapahit[1]. Gelar Raden Panji masih digunakan sampai sekarang di kalangan bangsawan Jawa Timur.

Tokoh-tokoh utama atau dasar

  1. Raden Panji Inu (atau Ino atau Hino) Kertapati / Panji Asmarabangun / Kuda (atau Cekel) Wanengpati / Ande-ande Lumut / Enthit
  2. Dewi Sekartaji / Galuh Candrakirana
  3. Panji Semirang / Kuda Narawangsa (Dewi Sekartaji dalam penyamaran sebagai lelaki)
  4. Ragil Kuning / Dewi Onengan
  5. Dewi Kilisuci
  6. Prabu Gunung Sari
  7. Klana Sewandana / Klana Tunjung Seta

Tokoh-tokoh pendukung

  1. Panji Sinom Pradapa
  2. Panji Brajanata
  3. Panji Kartala
  4. Panji Handaga
  5. Panji Kalang
  6. Klana Jayapuspita
  7. Lembu Amiluhur
  8. Lembu Amijaya
  9. Wirun
  10. Resi Gatayu
  11. Bremanakanda
  12. Srengginimpuna
  13. Jayalengkara
  14. Panji Kuda Laleyan
  15. Sri Makurung
  16. Kebo Kenanga
  17. Jaka Sumilir
  18. Jatipitutur
  19. Pituturjati
  20. Ujungkelang
  21. Tumenggung Pakencanan
  22. Kudanawarsa
  23. Jaksa Negara
  24. Jaya Kacemba
  25. Jaya Badra
  26. Jaya Singa
  27. Danureja
  28. Sindureja
  29. Klana Maesa Jlamprang
  30. Klana Setubanda
  31. Sarag
  32. Sinjanglaga
  33. Retna Cindaga
  34. Surya Wisesa

Tokoh-tokoh kembangan